
DiYES International School – Banyak orang tua kebingungan menghadapi anak malas belajar tanpa memaksa, terutama saat tugas sekolah semakin menumpuk.
Sebelum menegur, orang tua perlu memahami alasan di balik sikap enggan belajar. Terkadang, anak merasa lelah, bosan, atau tidak paham materi. Pola ini sering membuat anak terlihat pasif di depan buku. Namun, jika dipaksa terus-menerus, hubungan emosional bisa terganggu.
Salah satu kunci utama mengatasi anak malas belajar tanpa memaksa adalah mengenali kebutuhan mereka. Ada anak yang butuh jeda singkat sebelum belajar. Ada juga yang sebenarnya takut gagal, lalu memilih menghindar. Karena itu, observasi dan dialog menjadi langkah awal yang penting.
Komunikasi adalah fondasi penting saat menghadapi perilaku belajar anak. Hindari langsung memarahi atau membandingkan dengan anak lain. Sebaliknya, ajukan pertanyaan lembut seperti, “Bagian mana yang paling sulit?” atau “Kamu capek atau bingung?” Pertanyaan ini membantu anak merasa dihargai.
Selain itu, orang tua sebaiknya menghindari label negatif. Menyebut anak “malas” berulang kali justru memperkuat citra buruk dalam pikirannya. Di sisi lain, berikan pengakuan saat anak menunjukkan usaha sekecil apa pun. Pendekatan ini terbukti lebih efektif untuk membangkitkan motivasi.
Rutinitas harian yang rapi dapat mengurangi konflik belajar di rumah. Buat jadwal sederhana berisi waktu bangun, bermain, belajar, istirahat, dan tidur. Libatkan anak ketika menyusun jadwal agar mereka merasa punya kendali. Meski begitu, jadwal tetap perlu dipantau secara konsisten.
Setelah itu, tempel jadwal di tempat yang mudah terlihat, misalnya di pintu kamar atau dekat meja belajar. Sementara itu, gunakan bahasa yang menyenangkan, seperti “waktu otak pintar” untuk sesi belajar. Cara ini membuat momen belajar terasa lebih ramah, bukan ancaman.
Lingkungan belajar yang berantakan dan bising membuat anak sulit fokus. Karena itu, sediakan sudut khusus belajar yang tenang, cukup cahaya, dan rapi. Tidak harus besar, yang penting bebas dari gangguan televisi dan gawai yang tidak diperlukan.
Meski begitu, jangan buat sudut belajar terasa seperti hukuman. Tambahkan sentuhan personal, misalnya foto keluarga, poster inspiratif, atau alat tulis berwarna. Suasana yang nyaman bisa membantu mengurangi resistensi anak terhadap sesi belajar rutin.
Banyak anak merasa belajar itu membosankan. Di sinilah kreativitas orang tua sangat berperan. Gunakan permainan edukatif, kartu huruf, lagu, atau aplikasi belajar interaktif. Selain itu, variasikan metode belajar antara membaca, menulis, dan praktik langsung.
Read More: Cara praktis menghadapi anak yang sulit fokus belajar di rumah
Pendekatan bermain sambil belajar membantu otak anak menerima informasi tanpa merasa tertekan. Akibatnya, mereka lebih mudah diajak bekerja sama. Pendekatan kreatif ini selaras dengan prinsip menghadapi anak malas belajar tanpa memaksa, karena menurunkan rasa takut dan tekanan.
Apresiasi yang tepat waktu dapat mendorong motivasi dari dalam diri anak. Puji usaha, bukan hanya hasil. Misalnya, katakan, “Ibu bangga kamu mau mencoba mengerjakan tugas ini,” meski belum selesai sempurna. Cara ini menguatkan rasa percaya diri.
Di sisi lain, reward boleh digunakan, tetapi jangan berlebihan. Pilih hadiah yang berhubungan dengan proses belajar, seperti waktu membaca buku favorit bersama, bukan hanya uang atau mainan. Pendekatan ini membantu anak memahami bahwa belajar adalah aktivitas berharga, bukan sekadar jalan menuju hadiah.
Guru di sekolah sering melihat sisi anak yang mungkin tidak tampak di rumah. Karena itu, jalin komunikasi rutin dengan wali kelas. Tanyakan bagaimana sikap anak saat pelajaran, apakah aktif bertanya, tertinggal materi, atau tampak menyendiri.
Informasi dari guru membantu orang tua menyusun strategi lebih tepat. Misalnya, jika anak tertinggal di matematika, orang tua bisa memberi dukungan tambahan di rumah. Bahkan, orang tua dapat mempertimbangkan les kecil yang santai. Dengan demikian, pendekatan pada anak malas belajar tanpa memaksa menjadi lebih terarah.
Kelelahan fisik sering membuat anak tampak enggan belajar. Pastikan jam tidur malam cukup dan berkualitas. Batasi penggunaan gawai menjelang tidur untuk menjaga pola istirahat. Selain itu, atur jam bermain agar tidak menghabiskan seluruh energi anak sebelum belajar.
Asupan gizi juga memengaruhi konsentrasi. Sarapan bergizi dan camilan sehat membantu anak lebih siap menerima pelajaran. Sementara itu, berikan jeda istirahat singkat di antara sesi belajar. Keseimbangan ini mendukung upaya orang tua menghadapi anak malas belajar tanpa memaksa secara lebih manusiawi.
Mengubah kebiasaan belajar tidak bisa instan. Orang tua perlu sabar, konsisten, dan fleksibel. Hindari ancaman berlebihan yang hanya menimbulkan ketakutan. Sebaliknya, fokuslah pada proses, bukan selalu pada nilai akhir. Pola ini membantu anak malas belajar tanpa memaksa berubah pelan tapi pasti.
Pada akhirnya, tujuan utama bukan sekadar membuat anak duduk di depan buku. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa ingin tahu dan tanggung jawab terhadap tugasnya. Dengan pendekatan yang hangat, komunikasi yang jujur, dan dukungan rutin, orang tua dapat mendampingi anak malas belajar tanpa memaksa hingga mereka lebih mandiri dan percaya diri.